Jurus Selamat Pakai Jetski Darat Saat Hujan
Halaman 1 dari 1
Jurus Selamat Pakai Jetski Darat Saat Hujan
Jum'at, 23/01/09 14:16
Penulis/Foto: Iday/Salim
from http://www.otomotifnet.com
OTOMOTIFNET - Anda bisa bayangkan, ada 1,5 juta orang Indonesia beli skutik sepanjang 2008 lalu. Artinya ada segitu banyak orang memilih kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan motor matik ini. Tentu saja, ada 1,5 juta orang (bahkan lebih) pemakai motor juga yang perlu membekali diri dengan pengetahuan membesut skutik. Harus itu!
Terlebih di saat musim hujan kayak sekarang. Jangan anggap remeh jetski darat ini ya. Soalnya, ibarat main tenis meja, bet dan lapangannya boleh kecil, tapi tetap aja bikin pemainnya peras keringat. Begitu juga skutik, jangan anggap enteng meski sepintas gampang-gampang saja ngebejeknya. ”Kalau jalan basah atau licin yang jadi perhatian adalah apabila terjadi slip atau spin. Karena skuter matik punya kecenderungan roda belakangnya berputar terus apabila gas masih dalam kondisi membuka,” papar Anggono Iriawan, manajer safety riding promotion department PT Astra Honda Motor (AHM).
Hal lain yang mesti diperhatikan yakni kondisi jalan yang dipenuhi genangan air. ”Ini lebih ke desain bodi jika terlalu kencang akan menyebabkan oleng karena terpaan air yang cukup deras,” lanjutnya.
Pengendara memang mesti mengerti betul karakter motor yang ia naiki. Jadi enggak sembarang nyemplak dan ngerasa menguasai pengendaliannya begitu aja. Karena skutik menggunakan transmisi otomatis serta CVT, pengendara harus tahu bagaimana cara menghidupkan, menjalankan dan memberhentikan barang yang bisa berlari kencang ini. Paling kasat mata yakni fungsi rem yang keduanya ada di setang, memudahkan tapi tetap perlu tahu timing pengoperasiannya.
Saat melaju, paling penting adanya komunikasi antarpemakai kendaraan, baik dengan sesama pengendara motor atau mobil. Komunikasi juga bisa dijalin lewat pemakaian jas hujan berwarna elektrik (cerah) agar mudah terlihat sehingga masing-masing pengendara menjaga jarak aman. Di samping dengan menggunakan sein saat mau membelok.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai seluk-beluk mengendara skutik yang aman saat menghadapi hujan, yuk, tengok beberapa hal berikut ini.
Pengereman
Yang perlu dicamkan untuk memberhentikan kendaraan adalah REM, bukan yang lain.
Di antara jenis motor, skutik punya pengereman mesin paling minimalis. Jadi jangan harap kecepatan segera berkurang hanya dengan menutup gas. Jadi sebaiknya gunakan rem depan. ”Menggunakan rem depan plus rem belakang hanya membantu untuk menstabilkan posisi motor.
Tapi karena hujan maka jarak pengereman tentunya akan bertambah panjang. Untuk antisipasi ini paling penting adalah menjaga jarak”.
Tikungan
Prinsipnya sih hampir sama dengan kondisi kering. Tapi karena kondisi licin sebaiknya kecepatan lebih rendah.
Juga karena karakter matik, sebaiknya memperlambat laju sepeda motor menggunakan rem depan. Selain efektif, secara otomatis juga menutup gas. ”Ini yang kadang orang awan lupa.
Ngerem pakai tangan kiri tapi gas enggak ditutup. Akibatnya saat rem dibuka mudah terjadi slip karena putaran hanya tertahan sesaat saja,” saran Anggono.
”Enggak perlu khawatir seolah-olah kehilangan traksi pada saat nutup gas karena enggak loss abis, melainkan masih ada putaran yang menjaga setelah roda lurus dikit bisa langsung dibuka gasnya.
Saat lurus
”Yang mesti diingat adalah JARAK dengan obyek di depan lantaran kondisi licin. Untuk itu yang perlu dijaga adalah kecepatan melaju agar jarak aman dapat dicapai. Ini berarti Anda punya jarak pengereman yang maksimal jika ada lubang atau genangan air. Terpaan angin sekalipun juga bisa mempengaruhi kestabilan motor. Jangan sampai seolah-olah naik jetski di jalan raya,” tutur Anggono.
Terlebih di saat musim hujan kayak sekarang. Jangan anggap remeh jetski darat ini ya. Soalnya, ibarat main tenis meja, bet dan lapangannya boleh kecil, tapi tetap aja bikin pemainnya peras keringat. Begitu juga skutik, jangan anggap enteng meski sepintas gampang-gampang saja ngebejeknya. ”Kalau jalan basah atau licin yang jadi perhatian adalah apabila terjadi slip atau spin. Karena skuter matik punya kecenderungan roda belakangnya berputar terus apabila gas masih dalam kondisi membuka,” papar Anggono Iriawan, manajer safety riding promotion department PT Astra Honda Motor (AHM).
Hal lain yang mesti diperhatikan yakni kondisi jalan yang dipenuhi genangan air. ”Ini lebih ke desain bodi jika terlalu kencang akan menyebabkan oleng karena terpaan air yang cukup deras,” lanjutnya.
Pengendara memang mesti mengerti betul karakter motor yang ia naiki. Jadi enggak sembarang nyemplak dan ngerasa menguasai pengendaliannya begitu aja. Karena skutik menggunakan transmisi otomatis serta CVT, pengendara harus tahu bagaimana cara menghidupkan, menjalankan dan memberhentikan barang yang bisa berlari kencang ini. Paling kasat mata yakni fungsi rem yang keduanya ada di setang, memudahkan tapi tetap perlu tahu timing pengoperasiannya.
Saat melaju, paling penting adanya komunikasi antarpemakai kendaraan, baik dengan sesama pengendara motor atau mobil. Komunikasi juga bisa dijalin lewat pemakaian jas hujan berwarna elektrik (cerah) agar mudah terlihat sehingga masing-masing pengendara menjaga jarak aman. Di samping dengan menggunakan sein saat mau membelok.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai seluk-beluk mengendara skutik yang aman saat menghadapi hujan, yuk, tengok beberapa hal berikut ini.
Pengereman
Yang perlu dicamkan untuk memberhentikan kendaraan adalah REM, bukan yang lain.
Di antara jenis motor, skutik punya pengereman mesin paling minimalis. Jadi jangan harap kecepatan segera berkurang hanya dengan menutup gas. Jadi sebaiknya gunakan rem depan. ”Menggunakan rem depan plus rem belakang hanya membantu untuk menstabilkan posisi motor.
Tapi karena hujan maka jarak pengereman tentunya akan bertambah panjang. Untuk antisipasi ini paling penting adalah menjaga jarak”.
Tikungan
Prinsipnya sih hampir sama dengan kondisi kering. Tapi karena kondisi licin sebaiknya kecepatan lebih rendah.
Juga karena karakter matik, sebaiknya memperlambat laju sepeda motor menggunakan rem depan. Selain efektif, secara otomatis juga menutup gas. ”Ini yang kadang orang awan lupa.
Ngerem pakai tangan kiri tapi gas enggak ditutup. Akibatnya saat rem dibuka mudah terjadi slip karena putaran hanya tertahan sesaat saja,” saran Anggono.
”Enggak perlu khawatir seolah-olah kehilangan traksi pada saat nutup gas karena enggak loss abis, melainkan masih ada putaran yang menjaga setelah roda lurus dikit bisa langsung dibuka gasnya.
Saat lurus
”Yang mesti diingat adalah JARAK dengan obyek di depan lantaran kondisi licin. Untuk itu yang perlu dijaga adalah kecepatan melaju agar jarak aman dapat dicapai. Ini berarti Anda punya jarak pengereman yang maksimal jika ada lubang atau genangan air. Terpaan angin sekalipun juga bisa mempengaruhi kestabilan motor. Jangan sampai seolah-olah naik jetski di jalan raya,” tutur Anggono.
Penulis/Foto: Iday/Salim
from http://www.otomotifnet.com
Similar topics
» Mengusir Kabut di Helm Saat Hujan
» Helm Motor Pakai Air-Bag
» bore up--Mio Ngibrit Pakai Piston Smash
» Ukuran dan Cara Pakai Helm yang Benar
» sedikit oot - cukup pakai tang , akselerasi jadi enak
» Helm Motor Pakai Air-Bag
» bore up--Mio Ngibrit Pakai Piston Smash
» Ukuran dan Cara Pakai Helm yang Benar
» sedikit oot - cukup pakai tang , akselerasi jadi enak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|